Langit
di sore ini terlihat penuh oleh awan. Anginnya bagus untuk bermain layang-layang,
dan adikku memanfaatkannya. Dia terlihat asik dengan benang dan layang itu.
Aku
hanya bisa mengamatinya, Karena menerbangkannya sendiri aku tak bisa. Kuamati
bagaimana cara dia membawanya lebih tinggi ke langit.
Dengan
bantuan angin, ia tarik ulur talinya hingga cukup tinggi. Namun masih harus
lebih tinggi lagi. Terus ia tarik, ulur, tarik lagi, dan ulur lagi. Saat aku
merasakan hembus angin yang cukup kencang, saat itu juga aku mendengar sedikit
jerit kecewanya, “Ah! Benangnya pedhot(baca: putus)”. Mataku segera berlari mencari arah
layang yang putus dari benangnya tersebut. Dia melayang dilangit sendiri,
bergerak ke kanan, lalu kiri, mengikuti arahan angin. Dan menghilang dibalik
pohon kasia kuning.
Hal ini menginspirasiku akan suatu hubungan sepasang kekasih. Jangan membawa seseorang terlalu tinggi, karena jika benar begitu, maka ia akan menjadi sulit kau raih. Apalagi jika tertiup angin kencang dan menggoyahkan benang hingga putus, nanti kau kecewa..bahkan mungkin menyesal.
Cukup
sekali-kali kau tarik dan ulur. Biarkan dia terbang disekitarmu, dimana jika
angin menjatuhkannya kau bisa mengejar arah jatuhnya.
Dan
bukankah lebih indah jika kita bisa melihat jelas bagaimana ia menari dengan
angin? ^^
Comments (0)
Posting Komentar
isikan cuapcuap-mu disini ^^